Koruptor di lingkungan DKI, dengan berbagai cara dan alasan, pasti ingin tetap berusaha merebut kekuasaan tertinggi di DKI Jakarta.
Kita bisa lihat dagelan, antara lain:
- Maling teriak maling
- Berpenampilan Agamis tetapi tidak Moralis
- Mensakralkan segala cara, atau seolah berlaku sakral
- Tidak memberi contoh yang baik, tetapi menuding lawannya yang tidak benar
Jadi intinya jangan memberi peluang pada calon yang sudah terindikasi Koruptor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar